Sabtu, 20 Februari 2010

Sastrawan Indonesia

Diposting oleh reza di 19.23
BIOGRAFI ASRUL SANI


         Asrul Sani lahir di Rao, Sumatera Barat, 10 Juni 1926. Wafat di Jakarta pada tanggal 11 Januari 2004. Asrul Sani adalah seorang sastrawan dan sutradara film Indonesia. Beliau adalah anak seorang raja yang bergelar “sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Sakti Raomapat”. Walaupun ayahnya sangat membenci Belanda, tetapi dia sangat suka lagu-lagu klasik dari Eropa. Karena itu Asrul Sani sudah mendengar karya-karya terkenal dari Schubert sebelum ia sekolah. Ibunya seorang yang sederhana, tetapi ia sangat memperhatikan pendidikan Arul Sani. Asrul Sani memulai pendidikan formalnya di Holland Inlandsche School ( HIS ), Bukittinggi tahun 1936. Kemudian ia melanjutkan sekolah di SMP Taman Siswa, Jakarta tahun 1942. Arul Sani melanjutkan kuliahnya di Universitas Indonesia fakultas Kedokteran Hewan dan tamat pada tahun 1955. Di sela-sela kuliahnya, Asrul Sani masih sempat untuk belajar drama di Akademi Seni Drama di Amsterdam ( bea siswa dari Lembaga Kebudayaan Indonesia-Belanda, 1952). Ia juga pernah mengikuti seminar tentang kebudayaan di Universitas Harvard tahun 1954. Kemudian mengikuti seminar daramaturgi dan sinematografi di Universitas California Selatan, Los Angles, Amerika Serikat pada tahun 1956.
Asrul Sani bersama dengan Chairil Anwar dan Rivai Avin membuka “Gelanggang Seniman” pada tahun 1946.Asrul Sani semasa hidupnya pernah bekerja sebagai Laskar Rakyat (pada masa proklamasi), redaktur majalah ( Pujangga, Baru, Gema Suasana, Siasat, dan Zenith ). Selain itu beliau juga pernah menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta, ketua Lembaga Seniman Kebudayaan Muslim (Lesbumi), anggota Badan Sensor Film, Pengurus Nahdatul Ulama, Anggota DPR-MPR, dan anggota Akademi Jakarta (seumur hidup). Arul Sani pernah menikah sebanyak dua kali. Istri pertamanya adalah Siti Nuraini yang juga temannya sesama wartawan. Ia menikahi Siti Nuraini pada tanggal 29 Maret 1951 di Bogor dan bercerai pada tahun 1961. Isrti kedua Asrul Sani adalah Mutiara Sani Sarupaet yang dia nikahi pada tanggal 29 Desember 1972. Mutiara Sani Sarupaet 22 tahun lebih muda dari Asrul Sani. Ia adalah isti yang sangat setia mendampingi Asrul Sani. Dari pernikahan pertma, Asrul sani mendapat tiga orang anak perempuan. Sedangkan pada pernikahannya yang kedua, Asrul Sani mendapatkan tiga orang anak laki-laki.Karya-karya yang ia hasilkan banyak sekali diantaranya adalah sebagai berikut :
Tiga Menguak Takdir ( kumpulan sajak bersama Chairil Anwar dan Rivai Avin,1950 ), Dari Suatu Masa Dari Suatu Tempat ( kupulan cerpen, 1972 ), Surat-surat Kepercayaan ( kumpulan esai, 1997). Karya-karyanya di bidang perfilman diantaranya sebagai berikut : Jendaral Nagabonar ( sekenario film, 1988 ), Pagar Kawat Berduri ( sebagai sutradara, 1963 ), Apa Jang Kau Tjari Palupi ? ( sebagai sutradara, 1970 ), Salah Asuhan ( sebagai sutradara, 1974 ), Bulan Di Atas Kuburan ( sebagai sutradara, 1976, dll. Asrul Sani juga dikenal sebagai penterjemah. Buku yang diterjemahkan beliau diantaranya sebagai berikut : Laut Membisu ( karya Vercors, 1949 ), Enam Pelajar Bagi Calon Aktor ( Karya Ricard Boleslavsky, 1960 ), Kuil Kencana ( novel Yukio Mishima, 1978 ), dll. Dari hasil karyanya yang berbentuk esai, Asrul Sani dikenal sebagai penulis esai terbaik tahun 50-an. Salah satu karya esainya yang sangat terkenal adalah “Surat Atas Kertas Merah Jambu” yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Beland. Asrul Sani juga mendapat penghargaan dari dunia perfilman seperti “Lewat Jam Malam ( mendapat penghargaan dari FFi,1955 ), “Apa Jang Kau Tjari Palupi ?” ( mendapat penghargaan Golden Harvest pada Festival Film Asia, 1971 ), “Kemelut Hidup ( mendapat Piala Citra, 1979 ). Pada tahun 2000 Asrul Sani menerima penghargaan Bintang Mahaputra dari Pemerintah RI.

0 komentar on "Sastrawan Indonesia"

Posting Komentar

Sabtu, 20 Februari 2010

Sastrawan Indonesia

BIOGRAFI ASRUL SANI


         Asrul Sani lahir di Rao, Sumatera Barat, 10 Juni 1926. Wafat di Jakarta pada tanggal 11 Januari 2004. Asrul Sani adalah seorang sastrawan dan sutradara film Indonesia. Beliau adalah anak seorang raja yang bergelar “sultan Marah Sani Syair Alamsyah Yang Dipertuan Sakti Raomapat”. Walaupun ayahnya sangat membenci Belanda, tetapi dia sangat suka lagu-lagu klasik dari Eropa. Karena itu Asrul Sani sudah mendengar karya-karya terkenal dari Schubert sebelum ia sekolah. Ibunya seorang yang sederhana, tetapi ia sangat memperhatikan pendidikan Arul Sani. Asrul Sani memulai pendidikan formalnya di Holland Inlandsche School ( HIS ), Bukittinggi tahun 1936. Kemudian ia melanjutkan sekolah di SMP Taman Siswa, Jakarta tahun 1942. Arul Sani melanjutkan kuliahnya di Universitas Indonesia fakultas Kedokteran Hewan dan tamat pada tahun 1955. Di sela-sela kuliahnya, Asrul Sani masih sempat untuk belajar drama di Akademi Seni Drama di Amsterdam ( bea siswa dari Lembaga Kebudayaan Indonesia-Belanda, 1952). Ia juga pernah mengikuti seminar tentang kebudayaan di Universitas Harvard tahun 1954. Kemudian mengikuti seminar daramaturgi dan sinematografi di Universitas California Selatan, Los Angles, Amerika Serikat pada tahun 1956.
Asrul Sani bersama dengan Chairil Anwar dan Rivai Avin membuka “Gelanggang Seniman” pada tahun 1946.Asrul Sani semasa hidupnya pernah bekerja sebagai Laskar Rakyat (pada masa proklamasi), redaktur majalah ( Pujangga, Baru, Gema Suasana, Siasat, dan Zenith ). Selain itu beliau juga pernah menjadi ketua Dewan Kesenian Jakarta, ketua Lembaga Seniman Kebudayaan Muslim (Lesbumi), anggota Badan Sensor Film, Pengurus Nahdatul Ulama, Anggota DPR-MPR, dan anggota Akademi Jakarta (seumur hidup). Arul Sani pernah menikah sebanyak dua kali. Istri pertamanya adalah Siti Nuraini yang juga temannya sesama wartawan. Ia menikahi Siti Nuraini pada tanggal 29 Maret 1951 di Bogor dan bercerai pada tahun 1961. Isrti kedua Asrul Sani adalah Mutiara Sani Sarupaet yang dia nikahi pada tanggal 29 Desember 1972. Mutiara Sani Sarupaet 22 tahun lebih muda dari Asrul Sani. Ia adalah isti yang sangat setia mendampingi Asrul Sani. Dari pernikahan pertma, Asrul sani mendapat tiga orang anak perempuan. Sedangkan pada pernikahannya yang kedua, Asrul Sani mendapatkan tiga orang anak laki-laki.Karya-karya yang ia hasilkan banyak sekali diantaranya adalah sebagai berikut :
Tiga Menguak Takdir ( kumpulan sajak bersama Chairil Anwar dan Rivai Avin,1950 ), Dari Suatu Masa Dari Suatu Tempat ( kupulan cerpen, 1972 ), Surat-surat Kepercayaan ( kumpulan esai, 1997). Karya-karyanya di bidang perfilman diantaranya sebagai berikut : Jendaral Nagabonar ( sekenario film, 1988 ), Pagar Kawat Berduri ( sebagai sutradara, 1963 ), Apa Jang Kau Tjari Palupi ? ( sebagai sutradara, 1970 ), Salah Asuhan ( sebagai sutradara, 1974 ), Bulan Di Atas Kuburan ( sebagai sutradara, 1976, dll. Asrul Sani juga dikenal sebagai penterjemah. Buku yang diterjemahkan beliau diantaranya sebagai berikut : Laut Membisu ( karya Vercors, 1949 ), Enam Pelajar Bagi Calon Aktor ( Karya Ricard Boleslavsky, 1960 ), Kuil Kencana ( novel Yukio Mishima, 1978 ), dll. Dari hasil karyanya yang berbentuk esai, Asrul Sani dikenal sebagai penulis esai terbaik tahun 50-an. Salah satu karya esainya yang sangat terkenal adalah “Surat Atas Kertas Merah Jambu” yang sudah diterjemahkan kedalam bahasa Beland. Asrul Sani juga mendapat penghargaan dari dunia perfilman seperti “Lewat Jam Malam ( mendapat penghargaan dari FFi,1955 ), “Apa Jang Kau Tjari Palupi ?” ( mendapat penghargaan Golden Harvest pada Festival Film Asia, 1971 ), “Kemelut Hidup ( mendapat Piala Citra, 1979 ). Pada tahun 2000 Asrul Sani menerima penghargaan Bintang Mahaputra dari Pemerintah RI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

TLEK Copyright 2009 Reflection Designed by Ipiet Templates Image by Tadpole's Notez